Sabtu, 26 Januari 2013
Rabu, 23 Januari 2013
Laporan Kimia Kelas XI IPA 1
Judul :
Pengujian Asam dan Basa pada Larutan melalui suatu Indikator
1. Tujuan :
Menguji sifat ke asaman dan basa pada suatu larutan menggunakan
Indikator asam dan basa, serta menentukan
zat yang dapat digunakan
Sebagai indikator.
2. Dasar
Teori :
·
Asam
Menurut
Arrhenius, asam didefinisikan sebagai zat yang dapat memberikan ion hidrogen (H+)
atau ion hidronium (H3O+) bila dilarutkan ke dalam air.
Berdasarkan jumlah ion, asam dibagi menjadi 2 , yaitu Asam Kuat yang memiliki
sifat mudah terionisasi dan banyak menghasilkan H+, dan Asam Lemah
yang sedikit terionisasi dan sedikit menghasilkan ion H+. Contoh zat
yang tergolong asam adalah :
a) HF
= Asam Flourida , HF (aq) è H+ (aq) + F- (aq)
b) HBr
= Asam Bromida, HBr (aq) è H+(aq) + Br- (aq)
c) H2S
= Asam Sulfida, H2S (aq) è 2H+
(aq) + S2- (aq)
d) HNO3
= Asam Nitrat, HNO3 (aq) è H+
(aq) + NO3- (aq)
e) H2C2O4
= Asam Oksalat, H2C2O4 (aq) è
2H+ (aq) + C2O42- (aq)
Berdasarkan jumlah ion
yang dilepaskan oleh asam, asam dibagi menjadi tiga , yaitu asam monoprotik
(Satu ion H+ yang dapat diberikan oleh satu molekul asam dalam
pelarut air), asam diprotik (Dua ion H+ yang dapat diberikan oleh
satu molekul asam dalam pelarut air), dan asam tripotik (Tiga ion H+
yang dapat diberikan oleh satu molekul asam dalam pelarut air).
Namun, menurut Teori
Asam – Basa yang lain menyatakan hal yang berbeda. Menurut teori asam – basa
Bronsted – Lowry, asam adalah senyawa yang memberikan proton (H+) kepada senyawa lain (donor proton), dan
menurut Lewis, asam adalah senyawa yang dapat menerima pasangan elektron dari
senyawa lain sehingga membentuk ikatan kovalen koordinat.
·
Basa
Menurut
Arhennius, basa didefinisikan sebagai zat – zat dalam air menghasilkan ion
hidroksil (OH-), atau zat yang dapat memperbesar konsentrasi ion OH-
dalam air. Sama seperti asam, basa dibagi menjadi 2 , yaitu basa kuat dan basa
lemah. Untuk basa kuat reaksi ionasasi nya hampir sempurna, dan reaksinya
dinyatakan dengan satu tanda panah. Contoh basa kuat :
a) Natrium
hidroksida dalam air à NaOH (aq) è
Na+ (aq) + OH- (aq)
b) Kalium
hidroksida dalam air à KOH (aq) è K+
(aq) + OH- (aq)
c) Kalsium
hidroksida dalam air à Ca(OH)2 (aq) è
Ca2+ (aq) + 2OH- (aq)
Untuk basa lemah, reaksi
ionisasinya harus ditulis dengan dua tanda panah, karena basa yang terurai
hanya sedikit. Contoh basa lemah :
a) Gas
Amoniak dalam air :
b) Aluminium
hidroksida :
·
Indikator Asam Basa
Indikator
asam basa adalah zat yang dapat berbeda warna jika berada dalam lingkungan asam
atau basa. Ada beberapa jenis indikator yang dapat digunakan untuk membedakan
antara larutan yang bersifat asam dengan larutan yang bersifat basa, yaitu
kertas lakmus, larutan indikator, dan indikator alam.
1) Kertas
lakmus àAda
dua macam kertas lakmus yang digunakan untuk mengidentifikasi asam dan basa,
yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Berikut adalah contoh
perubahan warna kertas lakmus pada larutan asam basa:
Larutan
|
Lakmus Merah Lakmus Biru
|
Sifat larutan
|
Air Suling
|
Merah Biru
|
Netral
|
Larutan Cuka
|
Merah Merah
|
Asam
|
Air kapur
|
Biru Biru
|
Basa
|
2) Larutan
indikator à
Biasanya yang digunakan untuk menguji sifat asam dan basa , adalah larutan
fenolftalein (pp), metil merah (mm), metil jingga (mj), dan Brom Timol Biru
(BTB). Berikut adalah contoh perubahan warna indikator dalam larutan asam dan
larutan basa:
No
|
Nama Indikator
|
Warna dalam asam
|
Warna dalam basa
|
1
|
Fenolftalein
(pp)
|
Tidak berwarna
|
Merah ungu
|
2
|
Metil merah (mm)
|
Merah
|
Kuning
|
3
|
Metil jingga
(mj)
|
Merah
|
Jingga –
kuning
|
4
|
Brom timol biru (BTB)
|
Kuning
|
Biru
|
3) Indikator
alami (terbuat dari zat warna pada tumbuhan)
Indikator
alami hanya menunjukkan sifat asam dan basa pada suatu larutan, namun tidak
menunjukkan pH yang jelas. Contoh ekstrak mahkota bunga berwarna, kunyit,
wortel. Berikut adalah contoh hasil pengujian beberapa macam ekstrak bunga
berwarna :
No
|
Bahan
|
Bunga sepatu
|
Bunga Terompet
|
Bunga Kana
|
a.
|
Air Suling
|
Merah
|
Ungu
|
Kuning
|
b.
|
Larutan cuka
|
Merah
|
Merah
|
Jingga
|
c.
|
Air kapur
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau muda
|
3. Rumusan
Masalah :
a) Bagaimanakah
sebuah larutan dikatakan mempunyai sifat asam dan basa ?
b) Mengapa
larutan jeruk nipis dikatakan sebagai larutan asam?
c) Mengapa
ekstrak kulit manggis, dan kunyit dapat dijadikan indikator alami untuk
menentukan sifat ke asaman atau basa ?
4. Alat
dan Bahan :
a. Larutan
tumbukan kulit manggis @ 1 botol aqua 600 ml
b. Larutan
kunyit @ 1 botol aqua 600 ml
c. 2 Larutan Bunga berwarna berbeda , masing –
masing 1 botol aqua 600 ml
d. Larutan
soda kue @ 1 gelas aqua kecil 250 ml
e. Larutan
sabun @ 1 gelas aqua kecil 250 ml
f. Larutan
jeruk nipis @ 1 gelas aqua kecil 250 ml
g. Larutan
asam cuka @ 1 gelas aqua kecil 250 ml
h. Gelas
aqua kecil sebanyak 4 buah
5. Prosedur
Kerja :
·
Percobaan I :
i.
Menyiapkan semua alat dan bahan yang
dibutuhkan dalam praktikum
ii.
Tuangkan larutan kulit manggis, kunyit,
dan kedua larutan bunga berwarna berbeda pada gelas aqua kecil yang kosong
kurang lebih 1/5 dari gelas tersebut.
iii.
Berilah tanda untuk mengingat jenis
larutan yang ada di gelas aqua tersebut.
iv.
Masukkan larutan soda kue pada masing –
masing larutan yang ada di gelas aqua tersebut, aduk larutan tersebut. Amati
dan catat yang terjadi.
·
Percobaan II :
Langkah
sama seperti percobaan I, hanya saja pada bagian iv. Ganti larutan tersebut
dengan larutan sabun,
·
Percobaan III :
Langkah
sama seperti percobaan I, hanya saja pada bagian iv. Ganti larutan tersebut
dengan larutan jeruk nipis.
·
Percobaan IV :
Langkah
sama seperti percobaan I, hanya saja pada bagian iv. Ganti larutan tersebut
dengan larutan asam cuka.
6. Data
Percobaan :
Larutan
|
Indikator Pengujian
|
|||||||
Manggis
|
Kunyit
|
Bunga A
|
Bunga B
|
|||||
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
Sebelum
|
Sesudah
|
|
Soda Kue
|
Coklat muda
|
Coklat kemerahan
|
Orange
|
Kemerahan
|
Hijau Kekuningan
|
Hijau Kecoklatan
|
Hijau Kekuningan (pekat)
|
Tetap
|
Sabun
|
Coklat muda
|
Coklat muda
|
Orange
|
Orange
|
Hijau kekuningan (bening)
|
Putih Keruh
|
Hijau Kekuningan (pekat)
|
Hijau Keputihan (---)
|
Jeruk Nipis
|
Coklat muda
|
Orange
|
Orange
|
Orange ---
|
Hijau kekuningan (bening)
|
Putih bening
|
Hijau Kekuningan (pekat)
|
Kuning bening
|
Asam Cuka
|
Coklat muda
|
Orange
|
Orange
|
Orange ---
|
Hijau kekuningan (bening)
|
Bening
|
Hijau Kekuningan (pekat)
|
Kuning
|
7. Analisa
percobaan :
I.
Analisa hasil penelitian terhadap
larutan soda kue :
a. Soda
Kue + ekstrak buah manggis à Coklat kemerahan è
Basa
b. Soda
Kue + Kunyit à
Kemerahan è
Basa
c. Soda
Kue + Bunga A (sebelumnya kami meminta maaf, karena tidak mengertian kami
dengan nama bunga yang kami gunakan untuk penelitian ini) à
Hijau Kecoklatan.
d. Soda
Kue + Bunga B (sebelumnya kami meminta maaf sama seperti Bunga A, kami tidak
tahu nama dari bunga yang kami gunakan untuk penelitian ini) à
Hijau Kekuningan (tetap)
Kesimpulan : Larutan Soda Kue (Natrium Bikarbonat) bersifat
Basa.
II.
Analisa
hasil penelitian terhadap larutan sabun :
a. Sabun
+ Manggis à
Coklat è
asam (tetapi di dasar teori yang kita pelajari,
Sabun
adalah larutan basa). Mengapa hal ini dapat terjadi? Mungkin, kami memprediksi
kegiatan yang kita lakukan terjadi kesalahan prosedur kerja. Gelas pada
percobaan I tidak kami bersihkan terlebih dahulu, sehingga sisa – sisa ke
asaman masih menempel di gelas tersebut.
b.
Sabun + Kunyit à
Orange è
asam (tetapi di dasar teori yang kita pelajari, Sabun Adalah larutan basa).
Mungkin kejadian ini seperti pada kasus ekstrak buah manggis.
c. Sabun
+ Bunga A à
Putih keruh è
basa
d. Sabun
+ Bunga B à
Hijau keputihan è basa
III.
Analisa hasil penelitian terhadap
larutan jeruk nipis :
a. Jeruk
nipis + Manggis à Orange è Asam
b. Jeruk
nipis + Kunyit à Orange --- èAsam
c. Jeruk
nipis + Bunga A à Putih bening è
Asam
d. Jeruk
nipis + Bunga B à Hijau pekat è
Asam
Kesimpulan : Larutan jeruk nipis bersifat Asam.
Karena larutan jeruk nipis mengandung Asam Sitrat.
IV.
Analisa
hasil penelitian terhadap larutan asam cuka :
a. Asam
cuka + Manggis à Orange è Asam
b. Asam
cuka + Kunyit à
Orange (--) è
Asam
c. Asam
cuka + Bunga A à
Bening è
Asam
d. Asam
cuka + Bunga B à Kuning è Asam
Kesimpulan : Larutan asam cuka bersifat Asam.
Karena larutan asam cuka mengandung asam asetat (CH3COOH) yang dapat
menghasilkan atau terbentuk dari H+
· Larutan
yang bersifat asam dalam hasil praktikum adalah Larutan soda kue, Larutan Jeruk
Nipis, Larutan Asam Cuka.
· Larutan
yang bersifat basa dalam hasil praktikum adalah larutan sabun.
· Indikator
alami yang digunakan untuk menguji sifat asam dan basa pada penilitian ini
adalah ekstrak kulit manggis, kunyit, 2 bunga berwarna yang berbeda satu sama
lainnya.
8. Simpulan : Sebuah larutan memiliki sifat asam
apabila larutan tersebut secara persamaan reaksi menghasilkan H+.
Biasanya larutan asam memiliki ciri , larutan tersebut memiliki rasa masam.
Sedangkan, sebuah larutan memilki sifat basa apabila larutan tersebut secara
persamaan reaksi menghasilkan OH-. Biasanya larutan basa juga memiliki
ciri, yaitu larutan tersebut memiliki rasa pahit, dan terasa licin di tangan
kita apabila dipegang. Dalam larutan jeruk nipis, larutan tersebut termasuk
larutan asam. Hal ini dikarenakan larutan jeruk nipis, mengandung senyawa asam
sitrat (C6H8O7) yang jika diuraikan akan
menghasilkan H+. Selain itu, menurut hasil penelitian, larutan jeruk
nipis mengubah larutan kunyit yang
menjadi indikator alami menjadi warna orange cerah. Itu menunjukkan bahwa jeruk
nipis mengandung sifat asam. Kulit manggis, dan kunyit dapat digunakan sebagai
indikator alami, karena ekstrak tersebut dapat berubah warna jika dicampurkan
dengan larutan, misalkan larutan asam cuka, larutan sabun, dan lain – lain.
Langganan:
Postingan (Atom)